Global warming atau pemanasan global sangat ter kait dengan perubahan iklim. Pada saat ini, bahan bakar fosil (fossil fuel) masih menjadi tumpuan utama sumber energi, yaitu minyak bumi, batubara dan gas alam. Dalam pemanfaatannya selama ini di Indonesia telah terjadi eksploitasi yang sangat masif yang telah mengakibatkan Indonesia dalam waktu dekat akan mengalami krisis energi akibat habisnya cadangan sumber-sumber energi tak terbarukan ini. Diperkirakan dalam 15 tahun Indonesia akan menjadi net-importer minyak bumi jika pada saat tersebut tidak ditemukan cadangan minyak baru. Denpasar, Bali- Konferensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Denpasar, Bali, berakhir dramatis di pertengahan Desember 2007 lalu. Setelah berunding selama dua pekan dan molor sehari, para delegasi dari 190 negara akhirnya menyetujui konsensus menekan laju perubahan iklim. Kesepakatan bersama ini diambil setelah secara mengejutkan delegasi Amerika Serikat (AS) menerima konsensus bersama yang terumus dalam Peta Jalan Bali (Bali Roadmap). Bali- Provinsi Bali yang kerap menjadi tuan rumah bagi konferensi internasional, tidak hanya membawa dampak yang baik bagi citra pariwisata Bali namun juga berdampak negatif bagi supply-demand sumber daya alam Bali. Jika menggunakan asumsi yang paling minim, yakni peserta berjumlah 3.000 orang saja maka air yang dibutuhkan 30 juta liter selama 10 hari konferensi. Pertanyaannya, jatah air petani atau masyarakat kecil mana yang diambil untuk memasok kebutuhan peserta konferensi?
Buku kecil ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang gamblang mengenai Perubahan
Iklim dan Pemanasan Global; juga dimaksudkan untuk menyampaikan masalah tersebut kepada anda baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. Diharapkan bahwa buku kecil ini membantu anda untuk memahami dengan lebih baik kompklexitas permasalahan tersebut dan perlunya tindakan nyata untuk menyelamatkan planet kita ini. Kami menyertakan juga sejumlah sumber dari Kitab Suci dan Teologi untuk digunakan dalam kelompok kerja dan komunitas serta sejumlah sumber lain demi pendidikan dan pembinaan lanjutan anda sendiri. Buku kecil ini bukanlah suatu jawaban tuntas atas seluruh permasalahan Perubahan Iklim dan Pemanasan Global atau global warming, tetapi baiklah menggunakannya untuk mengetahui ke mana anda mencari informasi agar selangkah demi selangkah maju untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Buku kecil ini akan berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa itu pemanasan global dan perubahan iklim?
Apa saja penyebab dari pemanasan global:
• Apa akibatnya bagi keadilan sosial?
• Apa dampaknya?
Mengapa kaum religius harus memperhatikannya dan terlibat?
Apa yang dikatakan iman kita berkaitan dengan lingkungan hidup?
Apa yang dapat kita kerjakan sekarang?
Apa itu perubahan iklim dan pemanasan global?
Komposisi kimiawi dari atmosfer sedang mengalami perubahan sejalan dengan penambahan gas
rumah kaca – terutama karbon dioksida, metan dan asam nitrat. Kasiat menyaring panas dari gas
tersebut tidak berfungsi.
Energi dari matahari memacu cuaca dan iklim bumi serta memanasi permukaan bumi; sebaliknya
bumi mengembalikan energi tersebut ke angkasa. Gas rumah kaca pada atomsfer (uap air, karbon
dioksida dan gas lainnya) menyaring sejumlah energi yang dipancarkan, menahan panas seperti
rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca natural ini maka suhu akan lebih rendah dari yang ada
sekarang dan kehidupan seperti yang ada sekarang tidak mungkin ada. Jadi gas rumah kaca
menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih nyaman sekitar 60°F/15°C.
Tetapi permasalahan akan muncul ketika terjadi konsentrai gas rumah kaca pada atmosfer
bertambah. Sejak awal revolusi industri, konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer bertambah
mendekati 30%, konsetrasi metan lebih dari dua kali, konsentrasi asam nitrat bertambah 15%.
Penambahan tersebut telah meningkatkan kemampuan menjaring panas pada atmosfer bumi.
Mengapa konsentrasi gas rumah kaca bertambah? Para ilmuwan umumnya percaya bahwa
pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan manusia lainnya merupakan penyebab utama dari
bertambahnya konsentrasi karbon dioksida dan gas rumah kaca.
• Perubahan Iklim merupakan tantangan yang paling serius yang dihadapi dunia di abad 21.
• Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam setudi mutakhir memperlihatkan bahwa
masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh tindakan manusia.
• Pemasan global di masa depan lebih besar dari yang diduga sebelumnya.
Sebagian besar setudi tentang perubahan iklim sepakat bahwa sekarang kita menghadapi
bertambahanya suhu global yang tidak dapat dicegah lagi dan bahwa perubahan iklim mungkin
3
sudah terjadi sekarang. Pada bulan Desember 1977 dan Desember 2000, Panel Antar Pemerintah
Mengenai Perubahan Iklim, badan yang terdiri dari 2000 ilmuwan, mengajukan sejumlah
pandangan mengenai realitas sekarang ini:
• Bencana-bencana alam yang lebih sering dan dahsyat seperti gempa bumi, banjir, angin
topan, siklon dan kekeringan akan terus terjadi. Bencana badai besar terjadi empat kali lebih
besar sejak tahun 1960.
• Suhu global meningkat sekitar 5 derajat C (10 derajat F) sampai abad berikut, tetapi di
sejumlah tempat dapat lebih tinggi dari itu. Permukaan es di kutub utara makin tipis.
• Penggundulan hutan, yang melepaskan karbon dari pohon-pohon, juga menghilangkan
kemampuan untuk menyerap karbon. 20% emisi karbon disebabkan oleh tindakan manusia
dan memacu perubahan ilim.
• Sejak Perang Dunia II jumlah kendaraan motor di dunia bertambah dari 40 juta menjadi 680
juta; kendaraan motor termasuk merupakan produk manusia yang menyebabkan adanya
emisi carbon dioksida pada atmosfer.
• Selama 50 tahun kita telah menggunakan sekurang-kurangnya setengah dari sumber energi
yang tidak dapat dipulihkan dan telah merusak 50% dari hutan dunia.
Apa yang menyebabkan pemanasan global?
Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah
kaca, yg terus bertambah di udara, Hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan
industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang
umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta
pembakaran hutan. Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi
metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan
ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam
Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif
yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan
vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat
emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara
bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70%
energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar
fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras
habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi
yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah,
dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar
fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga
mempengaruhi kesuburan tanah.
Pencegahan perubahan iklim yang merusak membutuhkan tindakan nyata untuk menstabilkan
tingkat gas rumah kaca sekarang di udara sesegera mungkin; dengan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50%, demikian Panel Inter Pemerintah. Jika tidak melakukan apa-apa maka hal-hal
berikut akan membawa dampak yang merusak:
4
Sejumlah konsekuensi:
• Kenaikan permukaan laut yang membawa dampak luas bagi manusia; terutama bagi penduduk yang tinggal di dataran rendah, di daerah pantai yang padat penduduk di banyak negara dan di delta-delta sungai. Negara-negara miskin akan dilanda kekeringan dan banjir. Salah satu perkiraan adalah bahwa sekitar tahun 2020 sekitar _ penduduk dunia terancam bahaya kekeringan dan banjir. Negara-negara miskin akan menderita luar biasa akibat perubahan iklim – sebagian karena letak geografisnya dan juga karena kekurangan sumber alam untuk penyesuaian dengan perubahan dan melawan dampaknya. • Manusia dan spesies lainnya di planet sudah menderita akibat perubahan iklim. Proyeksi ilmiah menunjukkan adanya peluasan dan peningkatan penderitaan, misalnya, tekanan panas, bertambahnya dan berkembangnya serangga yang menyebabkan penyakit tropis baik di utara maupun selatan katulistiwa. Juga adanya rawan pangan yang makin menignkat. • Biaya tahunan untuk menangkal pemanasan global dapat mencapai 300 miliar dollar, 50 tahun ke depan jika tidak diambil tidakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Jika pemimpin politik kita dan pembuat kebijaksanaan politik tidak bertindak cepat, dunia ekonomi akan menderita kemunduran serius. Selama dekade lalu bencana alam telah mengeruk dana sebesar 608 milliar dollar.
• Wakil PBB untuk Program Lingkungan Hidup mengemukakan pada Konvensi Kerangka
Kerja PBB pada Konferensi Perubahan Iklim ke-7 di Maroko November 2001 bahwa panen
makanan pokok seperti gandum, beras dan jagung dapat merosot sampai 30% seratus tahun
mendatang akibat pemanasan global. Mereka cemas bahwa para petani akan beralih tempat
olahan ke pegunungan yang lebih sejuk, menyebabkan terdesaknya hutan dan terancamnya
kehidupan di hutan dan terancamnya mutu serta jumlah suplai air. Penemuan baru ini
menunjukkan bahwa sebagian besar dari rakyat pedesaan di negara berkembang sudah
mengalami dan menderita kelaparan dan gizi buruk tersebut.
Pengungsi akibat lingkungan hidup sudah berjumlah 25 juta di seluruh dunia
Pertanyaan-pertanyaan untuk refleksi:
• Apakah ada sesuatu yang baru dari semua ini bagi anda?
• Apa dampak dari fakta-fakta di atas untuk anda?
Keadaan genting dari planet kita sekarang ini disebabkan oleh konsumsi berlebihan, bukan oleh
80% penduduk miskin di 2/3 belahan bumi, tetapi oleh 20% penduduk kaya yang mengkonsumsi
86% dari seluruh sumber alam dunia
Apa yang diajarkan oleh iman kita?
Suatu Teologi yang efektif perlu dilandasi pada pengetahuan ilmiah tentang luas dan kompleksnya
perjalanan alam semesta.
St. Bonaventura mengikuti pengalaman St. Fransiskus megembangkan suatu teologi yang disebut
Sakramentalitas Ciptaan, yakni, jejak-jejak Kristus dalam dunia ciptaan. Dunia dihuni oleh yang
kudus. Semua makhluk ciptaan adalah suatu tanda dan pewahyuan Pencipta yang meninggalkan
jejak-Nya di mana-mana. Merusak dengan sengaja ciptaan berarti merusak gambar Kristus yang
hadir dalam segenap ciptaan.Kristus menderita tidak saja ketika manusia mengabaikan hak-haknya
dan dieksploitasi tetapi juga ketika laut, sungai dan hutan dirusakkan. Ketika ciptaan diakui sebagai
sakramen, yang menyatakan dan membawa kita kepada Allah, maka relasi kita dengan orang lain
juga ditantang untuk beralih dari dominasi dan kuasa ke rasa hormat dan takzim.
5
Mengapa kaum religius harus memperhatikan dan terlibat dalam masalah-masalah ekologi? Bumi
memiliki kekuatan besar untuk menanggung derita, tetapi hal itu tidak dapat terus menerus kalau
kita tidak menghendaki bahwa kemanusiaan di masa depan berada dalam bahaya. Kita sekarang
berada dalam posisi untuk melakukan sesuatu.
Dokumen Kepausan yang secara khusus berbicara tentang lingkungan dan masalah-masalah
pembangunan berjudul, “Berdamai dengan Allah Pencipta, berdamai dengan segenap ciptaan” (1
Januari 1990) menegaskan bahwa setiap orang Kristen mesti menyadari bahwa tugas mereka
terhadap alam dan ciptaan merupakan bagian esensial dari iman mereka (no.15).
Allah sang pemilik dunia tidak saja mendesak kita untuk memperhatikan keadilan sosial, yakni
relasi yang baik antara masyarakat, tetapi juga keadilan ekologis, yang berarti relasi yang baik
antara manusia dengan ciptaan lainnya dan dengan bumi sendiri. Sekarang ciptaan diakui sebagai
satu komunitas makhluk ciptaan dalam kaitan relasi dengan yang lain dan dengan Allah
Tritunggal. Keutuhan ciptaan adalah bagian esensial dari semua tradisi iman dan merupakan hal
penting karena dengannya dialog, kerja sama dan saling pengertian dapat dibangun.
Gereja dan kelompok antar-agama tentang perubahan iklim telah lama terlibat. Dalam atmosfer
ekumenis, kita harus merangkul sesama Kristen seperti juga non-Kristen untuk bekerja demi hal
tersebut.
Inilah tantangan untuk kita di dunia masa kini:
• Kita mesti dapat membaca tanda-tanda zaman
• Kita belajar untuk mengambil disposisi bagi discerment.
• Kita memiliki sumber-sumber dan membangun jaringan kerja dan jaringan komunikasi
untuk menyampaikan pesan-pesan dan peringatan akan pemanasan global.
• Kita, melalui spiritualitas dan kharisma kita, memiliki komitmen pada rekonsiliasi dan
pemulihan keselarasan.
• Kita dipanggil untuk menjalankan peran profetis.
• Kita berasal dari masyarakat yang mengenal etika kesejahteraan umum dan etika solidaritas
dengan mereka yang menderita dan yang membutuhkankah perhatian.
Tugas kita sebagai religius adalah mengkontemplasikan keindahan dan kehadiran Allah dalam
segala sesuatu. Kontemplasi tersebut dapat membimbing kita kepada metanoia, pertobatan hati,
yang merupakan tempat yang bagus bagi kita semua untuk mulai menanggapi krisis planet kita,
krisis rumah kita, ciptaan Allah, ketika memasuki milenium baru ini.
Bagaimana tanggapan kita bergantung pada di mana kita hidup. Bagi mereka yang hidup dalam
masyarakat dan negeri-negeri yang ditandai konsumerisme dan materialisme, cara untuk hidup
dalam harmoni dengan ciptaan akan berbeda dengan mereka yang hidup dalam masyarakat dan
negeri di mana kebutuhan untuk hidup secara manusiawi sulit ditemukan.
Pertanyaan-pertanyaan untuk refleksi:
• Mengapa religius mesti terlibat dalam problem ekologi?
• Apakah ada alasan lain mengapa religius mesti terlibat?
• Sikap apa yang anda jumpai dalam diri sesama saudara dan saudari berkaitan dengan
masalah lingkungan hidup?
Menuju Etika Lingkungan Kristiani
Elemen penting dari etika solidaritas mencakup:
• Pengakuan akan keluhuran ciptaan.
• Memasukan lingkungan hidup sebagai satu aspek dari kesejahteraan umum
6
• Membangun struktur lembaga bagi kesejahteraan umum
• Memperhatikan hubungan antara lingkungan dan pembangunan
Etika lingkungan yang mumpuni mesti mengintegrasikan ke dalamnya strategi pengembangan
ekonomi yang seimbang dengan lingkungan.
Hal pokok bagi etika adalah pengakuan akan yang lain dan tanggungjawab saya terhadap yang lain
Mengakui yang lain sebagai independen dan bernilai mendorong saya untuk menyesuaikan sikap
saya agar menaruh hormat pada sesama. Mereduksi makhluk non-manusia lainnya hanya sebagai
instrumen telah menyebabkan degradasi massal pada lingkungan hidup. Visi Kitab Suci, St.
Fransiskus, Hildegard dari Bingen dan banyak mistikus lainnya mengemukakan bahwa setiap
ciptaan memiliki dimensi moralnya sendiri, dikasihili oleh Allah.
Kita menyadari bahwa ada kesejahteraan umum internasional yang melampaui batas-batas lokal
dan nasional
Perhatian terhadap laut, hutan, udara, binatang, ikan dan spesies tumbuhan sekarang ini tidak cuma
menjadi keprihatinan suat negara dan pemerintahannya. Masalah lingkungan mewajibkan kita
untuk merumuskan kembali kesejahteraan umum dalam lingkup gelobal.
Bila kita mengkonsumsi sumber alam kita lebih cepat dari proses penggantiannya atau
menghaburkan sumber-sumber alam yang tidak ada gantinya tanpa mempedulikan kebutuhan
generasi mendatang maka kita merampok modal mereka. Leonardo Boff berbicara tentang
kemanusiaan sebagai kesadaran akan bumi. Model refleksi seperti ini membantu kita untuk
mengevaluasi kembali keterkaitan seluruh ciptaan. Sementara manusia mempunyai tempat khas
dan peranan dalam keseluruhan rencana Allah bagi alam semesta, maka manusia tidak dapat
bertahan hidup tanpa relasi yang sehat dengan lingkungan sekitarnya. Manusia butuh ciptaan
lainnya agar hidup sementara ciptaan lainnya sebenarnya tidak membutuhkan manusia.
Sekarang ini perlu mengembangkan struktur yang dapat melindungi lingkungan global. Maksudnya
mengembangkan dan mendukung lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan persetujuan
internasional seperti Protokol Kyoto.
Masalah Lingkungan melampuai kompetensi negara masing-masing bangsa
Apa yang dapat kita kerjakan SEKARANG?
Keutuhan lingkungan yang nyata hanya akan dicapai dengan upaya terpadu dari semua pihak
Krisis lingkungan pada dasarnya adalah krisis nilai. Kita membutuhkan suatu model sikap untuk
melihat dunia secara berbeda.Lepas dari perubahan-perubahan yang ada kita dapat mulai dari gaya
hidup kita sebagai landasan, hal ini penting karena kita bekerja demi mengubah kebijaksanaan pada
level internasional dan nasional. Hal tersebut mencakup pangggilan kepada pertobatan ekologis
(bdk. Yohanes Paulus II, 17 Januari 2001), memperdalam pemahaman kita akan perubahan iklim
dan masalah-masalah ekologis. Pendidikan diperlukan agar masyarakat waspada tidak saja
terhadap lingkungan yang mengancam planet tetapi juga waspada terhadap mysteri yang mendasari
eksistensi planet.
Apa yang dapat dikerjakan kaum religius? Di sini diajukan sejumlah ide:
7
• Kaum religius dapat merancang cara melindungi sumber-sumber alam. Komitmen kita
terhadap gaya hidup kelompok merupakan peluang untuk memimpin upaya konservasi dan
daur ulang.
• Sejumlah orang dari kita yang memiliki pengetahuan lebih tentang komplexitas situasi
tersebut mungkin bahkan sudah mengubah gaya hidup dan terlibat dalam aksi politik demi
perubahan.
• Bagi yang lain, informasi dalam buku kecil ini mungkin suatu langkah awal untuk
memahami urgensi dari persoalan lingkungan
• Kaum religius senantiasa punya kontak dengan LSM yang berkiprah dalam bidang
lingkungan dan hal itu memungkinkan adanya kerja sama dalam sejumlah proyek atau
kampanye yang mereka jalankan. Periksalah jaringan aksi iklim global di website bagi
LSM di tempat anda yang menfokuskan diri pada perubahan iklim.
• Undanglah ahli lingkungan untuk berbicara di komunitas anda.
• Bekerja dengan kelompok tak punya tanah, pengembara, pengungsi, penduduk asli dan
dukunglah upaya mereka demi adanya tanah, air, hutan, dll
• Apa lagi...?
Apakah anda tahu bahwa untuk pertama kali dalam sejarah kita memiliki persetujuan yang
mengikat secara hukum (Protokol Kyoto) berkaitan dengan perlindungan lingkungan hidup, untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca. Tetapi agar menjadi operasional, hal tersebut mesti diratifikasi
oleh 55 negara (sampai saat ini ada 46 negara). Juga, ratifikasi itu mesti mencakup negara
penghasil 55% emisi gas rumah kaca dunia, yang berarti bahwa negara-negara inustri besar harus
meratifikasinya. Saat ini hanya sedikit negara industri besar yang meratifikasinya.
Secara pribadi dan komunitas kita dapat mempraktekkan tiga hal berikut:
Daur Ulang/menggunakan kembali:
• Memperhatikan kebiasaan konsumen, dan membeli atau menggunakan barang-barang yang
tidak dipaket. Mencari merk yang memperhatikan lingkungan dan sabun-sabun dan agenagen
pembersih.
• Mendaur ulang segala yang dapat didaur ulang: plastik, kupasan buah segar dan sayur
mayur, kertas dan kardus, gelas dan kaleng.
• Mulailah dengan membuat kompos. Tambahkan cacing dan juga daun-daun, ranting-ranting
dan kotoran dari kebun dan kompos itu akan menjadi pupuk alam untuk tanah.
• Mendorong industri kerajinan untuk menjalankan tanggungjawab bagi daur ulang bahanbahan
sisa dan alat-alat elektro seperti tv dan komputer.
• Apa lagi ...?
Mengurangi
• Hemat dalam menggunakan air
• Mengurangi pembakaran barang-barang yang tidak dapat didaur ulang
• Mengurangi emisi CFC dan emisi pengganti CFC dengan tidak menggunakan aerosol dan
menggunakan energi efisien.
• Mengurangi penggunakan listrik dengan menggunakan lampu hemat energi.
• Apa lagi...?
Mengingatkan
• Pemerintah setempat akan komitmen mereka untuk mendaur ulang dan mengurangi
pemborosan serta mempertahankan hukum daur ulang dan pemborosan agar tetap relevan.
• Mendorong pengusaha setempat agar mengurangi produk-produk paket.
• Mengingatkan otoritas setempat untuk memelihara listrik dan menggunakannya dalam
system yang efisien.