9/19/08

Lapisan Es Antartika dan Lubang Ozon

Lapisan es di Laut Antartika, Kutub Selatan, mencapai tingkat paling rendah sepanjang tahun 2008. Namun, posisi ini masih berada di tingkat pa­ling rendah kedua yang ter­catat sejak kelahiran era sa­telit pada 1979.

Seperti dilansir kantor be­rita AP, Rabu (17/9), dalam pengamatan US National Snow and Ice Data Center, menyebutkan, meskipun ber­ada sedikit di atas catatan rendah minimal yang ditetap­kan pada 16 September 2007, musim tahun ini memperkuat kecenderungan negatif pada lapisan es laut selama musim pangs. Pengamatan ini dila­kukan selama 30 tahun ter­akhir.

Catatan rendah sebelum­nya untuk tiap bulan September ditetapkan pada 2005. Pusat data tersebut akan me­ngeluarkan analisis mengenai kemungkinan penyebab di balik kondisi es Laut Antar­tika tahun ini selama pekan pertama Oktober.

Maret lalu, ketika di Antar­tika mencapai lapisan es laut maksimalnya selama musim dingin, beberapa ilmuwan dari NASA dan pusat data pendukung NASA melapor­kan lapisan es yang lebih tug dan tebal terus menyusut. Menurut data microwave sa­telit yang diproses NASA, es abadi yang dulu menutupi 50 hingga 60 persen Antartika, pada musim dingin saat ini hanya menutupi kurang dari 30 persen.

Es laut abadi adalah lapis-an es yang berusia panjang yang tetap ada bahkan ketika es laut musiman yang berusia pendek mencair hingga batas minimal selama musim p4- nas. Es kutub merupakan sa­tu faktor dalam pola cuaca dan iklim global.

Perbedaan antara udara di­ngin di kutub dan. udara ha­ngat di sekitar khatulistiwa mengirim udara dan arus ha­ngat, termasuk arus pekat. Es laut membantu menahan udara dingin di sekitar An­tartika karena warna putih­nya memantulkan sinar ma­tahari.

. Para ilmuwan NASA telah mengamati lapisan es Kutub Utara ini sejak 1979. NASA mengembangkan kemampu­an untuk mengamati lapisan itu dan konsentrasi es laut da­ri udara selama sensor mic­rowave pasif. Es menyusut hingga batas minimumnya pa­da 12 September 2008, ketika es itu menutupi wilayah seluas 4,52 juta kilometer persegi, dan kini agaknya penyusutan kian berkembang saat Antar­tika mulai memasuki musim dingin.

Ice Center bulan lalu juga melaporkan telah terjadi pen­cairan es mendasar di Laut Chukchi di lepas pantai Alas­ka, Eastern Siberian Sea, di lepas pantai Rusia timur. Tempat tersebut merupakan salah satu habitat populasi terbesar beruang kutub di dunia. Lantaran beruang ku­tub menggunakan gumpalan es terapung sebagai landasan

untuk berburu anjing laut, me­reka terpaksa berenang men­empuh jarak yang lebih jauh ketika es mencair. Sehingga, sangat mungkin beruang ku­.tub akan kelelahan dan teran­cam coati tenggelam sehingga mengalami kepunahan.

Lubang ozon

Lubang ozon di atas Kutub Selatan (Antartika) kelihatan relatif lambat tahun ini, te­tapi ukurannya sudah lebih besar daripada ukuran mak­simum yang diperoleh pada 2007. Menurut keterangan Or­ganisasi Meteorologi Dunia (WMO), Selasa (16/9), selama dug pekan terakhir, lubang ozon itu telah berkembang de­ngan cepat dan sekarang telah melewati ukuran maksimum yang diperoleh tahun lalu.

Menurut lembaga itu, hing­ga 13 September, lubang ozon mencakup daerah seluas 27 kilometer persegi. Daerah maksimum yang dicapai pada 2007 ialah 25 juta kilometer persegi. Lubang ozon tahun ini diperkirakan akan terus ber­tambah besar selama beberapa pekan lagi sampai mencapai ukuran maksimumnya.

Lubang ozon di Antartika telah muncul setiap tahun se­jak 1980-an. Lubang itu bia­sanya mulai terbentuk pada Agustus, dan mencapai ukur­an maksimumnya pada akhir September atau awal Okto­her, sebelum terisi lagi pada pertengahan.